Macam-Macam Danau
1. Danau Toba, Sumatera Utara
Danau Toba adalah danau alami berukuran besar di Indonesia yang berada di kaldera Gunung Supervulkan. Danau ini memiliki panjang 100 kilometer (62 mil), lebar 30 kilometer (19 mi), dan kedalaman 508 meter (1.667 ft). Danau ini terletak di tengah pulau Sumatra bagian utara dengan ketinggian permukaan sekitar 900 meter (2.953 ft). Danau ini membentang dari 2.88°N 98.52°E sampai 2.35°N 99.1°E. Ini adalah danau terbesar di Indonesia dan danau vulkanik terbesar di dunia. Danau Toba adalah lokasi letusan gunung berapi super masif berkekuatan VEI 8 sekitar 69.000 sampai 77.000 tahun yang lalu yang memicu perubahan iklim global. Metode penanggalan terkini menetapkan bahwa 74.000 tahun yang lalu lebih akurat. Letusan ini merupakan letusan eksplosif terbesar di Bumi dalam kurun 25 juta tahun terakhir. Menurut teori bencana Toba, letusan ini berdampak besar bagi populasi manusia di seluruh dunia; dampak letusan menewaskan sebagian besar manusia yang hidup waktu itu dan diyakini menyebabkan penyusutan populasi di Afrika, Timur Tengah, dan India sehingga memengaruhi genetika populasi manusia di seluruh dunia sampai sekarang.
2. Danau Maninjau, Sumatera Barat
Danau Maninjau (berarti "pemandangan" atau "peninjauan" dalam bahasa Minangkabau) adalah sebuah danau kaldera di kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, provinsi Sumatra Barat, Indonesia. Danau ini terletak sekitar 140 kilometer (87 mi) sebelah utara Kota Padang, ibu kota Sumatra Barat, 36 kilometer (22 mi) dari Bukittinggi, 27 kilometer (17 mi) dari Lubuk Basung, ibu kota Kabupaten Agam. Kaldera Maninjau terbentuk dari letusan gunung berapi yang diperkirakan terjadi sekitar 52.000 tahun yang lalu. Endapan dari letusan telah ditemukan dalam distribusi radial di sekitar Maninjau memanjang hingga 50 kilometer (31 mi) ke timur, 75 kilometer (47 mi) ke tenggara, dan barat ke garis pantai saat ini. Endapan tersebut diperkirakan tersebar di lebih dari 8,500 kilometer persegi (3,282 sq mi) dan memiliki volume 220–250 kilometer kubik (53–60 cu mi).[2] Kaldera memiliki panjang 20 kilometer (12 mi) dan lebar 8 kilometer (5,0 mi).
3. Danau Singkarak, Sumatera Barat
Danau Singkarak adalah sebuah danau yang membentang di dua kabupaten yang terdapat di provinsi Sumatra Barat, Indonesia, yaitu kabupaten Solok dan kabupaten Tanah Datar. Danau ini memiliki luas 107,8 km² dan merupakan danau terluas kedua di pulau Sumatra setelah Danau Toba di Sumatra Utara. Danau ini merupakan hulu dari sungai atau Batang Ombilin. Namun sebagian air danau ini dialirkan melalui terowongan menembus Bukit Barisan ke Batang Anai untuk menggerakkan generator PLTA Singkarak di dekat Lubuk Alung, kabupaten Padang Pariaman. Danau Singkarak merupakan salah satu hasil dari proses tektonik yang dipengaruhi oleh Sesar Sumatra. Danau ini adalah bagian dari Cekungan Singkarak-Solok yang termasuk di antara segmen dari Sesar Sumatra. Cekungan dari danau ini terbentuk dari sebuah amblesan yang disebabkan oleh aktivitas pergerakan Sesar Sumatra. Cekungan besar ini terbendung oleh material vulkanik dari letusan gunung api sekitarnya. Akibat pembendungan material vulkanik ini terbentuklah Danau singkarak di satu bagian Cekungan Singkarak-Solok. Berbeda dengan Danau Maninjau yang terbentuk akibat letusan gunung api, Danau Singkarak terbentuk utamanya karena proses tektonik.
4. Danau Telaga Warna, Jawa Tengah
Memiliki keunikan 7 warna air yang berbeda, Danau Telaga Warna di Dataran Tinggi Dieng, Wonosobo ini bisa kamu masukan daftar destinasi yang perlu dikunjungi. Konon, warna air pada danau sering berubah. Hal tersebut karena terdapat kandungan sulfur yang cukup tinggi, sehingga saat terkena pantulan cahaya matahari air pun memancarkan warna yang berbeda-beda. Meski begitu, warnatoscaatau hijau kebiruan adalah yang paling sering dilihat wisatawan. Agar puas mengunjunginya, sebaiknya kamu datang saat pagi atau siang hari. Dengan begitu, kamu bisa melihat pesona danau tanpa terhalang kabut. Tak hanya itu, kamu pun bisa turut mengunjungi objek menarik lainnya seperti Gua Semar, Gua Eyang Kumalasari, dan masih banyak lagi. Satu hal yang perlu kamu ingat, gunakanlah pakaian yang hangat karena kawasan danau yang berada di dataran tinggi ini cukup dingin.
5. Danau Ranu Kumbolo, Jawa Timur
Ranu Kumbolo (bahasa Indonesia: Danau Kumbolo) adalah sebuah danau yang terletak di dalam Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur, Indonesia. Danau ini merupakan bagian dari rute termudah yang berasal dari Ranu Pani menuju puncak Gunung Semeru.Terdapat Prasasti Ranu Kumbolo, sebuah batu andesit di pendakian Gunung Semeru. Prasasti ini bertuliskan sebuah kalimat berbahasa Jawa Kuno bertarikh 1447 M.
6. Danau Labuan Cermin, Kalimantan Timur
Danau Labuan Cermin terletak di Desa Labuan Kelambu di Kecamatan Biduk-biduk Kalimantan Timur yang bisa ditempuh dengan perjalanan darat sekitar 6 sampai 7 jam dari ibukota Kabupaten Berau, Tanjung Redeb, Kalimantan Timur.Untuk mencapai Danau Labuan Cermin, pengunjung harus menyewa kapal dari dermaga dengan harga sewa kapal 200.000 untuk perjalanan pulang-pergi, dan akan lebih murah jika Anda datang bersama rombongan. Sesampainya di sana dijamin pengunjung akan dibuat terpana oleh kecantikan danau ini. Danau Labuan Cermin memiliki air yang sangat jernih, bahkan dasar dari danau yang berupa pasir laut inipun bisa terlihat dengan jelas. Mengapa dinamakan Labuan Cermin? Ini dikarenakan Labuan Cermin memiliki lapisan yang membuat cahaya matahari memantul. Hal tersebut terjadi karena Danau Labuan Cermin memiliki rasa asin yang akan terasa bila kita mengecap air dari permukaan danau, sementara air di dasar danau akan terasa tawar. Dua jenis air inilah yang membuat danau memiliki sebuah lapisan pemisah sehingga air dapat memantul. Tak jarang juga orang menyebut danau Labuan Cermin ini dengan panggilan ‘Danau Dua Rasa’. Meski terlihat dangkal, harus tetap waspada karena kedalaman danau ini sebenarnya mencapai 4 hingga 5 meter.
7. Danau Kelimutu, Flores
Danau Kelimutu di Flores, Nusa Tenggara Timur. Ketiga danau tersebut diberi nama Tiwu Nuwa Muri Koo Fai, Tiwu Ata Polo, dan Tiwu Ata Mbupu. Penamaan tersebut diberikan berdasarkan warna yang dihasilkan danau. Sementara itu, warna danau konon berasal dari zat besi dalam fluida yang terkandung di dalamnya. Ada dua cara yang bisa kamu pilih untuk sampai di danau ini. Pertama, kamu bisa melakukan trekking terlebih dahulu di Pegunungan Ende menuju danau. Kedua, kamu bisa menggunakan kendaraan khusus dan dilanjutkan dengan berjalan sekitar 20 menit untuk sampai di Danau Kelimutu.
8. Danau Segara Anak, Nusa Tenggara Barat
Segara Anak adalah danau yang ada di kawah Gunung Rinjani, tepatnya di daerah Desa Sembalun Lawang, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Nama Segara Anak memiliki arti "anak laut" dalam bahasa Sasak. Danau ini terletak pada ketinggian kurang lebih 2000 mdpl. Jika seorang pendaki yang mendaki Gunung Rinjani (3726 Mdpl), umumnya mereka akan melintasi danau ini. Danau Segara Anak luasnya mencapai 1.100 ha dengan kedalaman 230 meter.Para pendaki Gunung Rinjani banyak yang membuat jalur pendakian dengan menyusuri lembah di samping danau untuk memberikan sesajen pada dewa di dasar danau. Dari danau terlihat sebuah gunung volcano (Gunung Baru Jari yang berarti gunung baru jadi) yang merupakan anak Gunung Rinjani dan di dekatnya terdapat sumber air panas yang dipercayai mampu mengobati berbagai penyakit kulit. Ada dua sumber air panas yaitu Aik Kalak dan Goa Susu. Di Goa Susu biasanya para pendaki yang turun melalui jalur Hutan Torean biasanya akan bermalam di sana. Goa Susu merupakan sauna alami tempat para pendaki berendam pada malam hari. Di sana juga diletakkan banyak sesajen oleh umat Hindu.
9. Danau Sentani, Papua
Danau Sentani adalah danau yang terletak di Papua Indonesia. Danau Sentani berada di bawah lereng Pegunungan Cagar Alam Cyclops yang memiliki luas sekitar 245.000 hektar. Danau ini terbentang antara Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura, Papua. Danau Sentani yang memiliki luas sekitar 9.360 hektar dan berada pada ketinggian 75 mdpl. Danau Sentani merupakan danau terluas di Papua.Di danau ini juga terdapat 21 buah pulau kecil menghiasi danau yang indah ini. Arti kata Sentani berarti "di sini kami tinggal dengan damai”. Nama Sentani sendiri pertama kali disebut oleh seorang Pendeta Kristen BL Bin ketika melaksanakan misionaris di wilayah danau ini pada tahun 1898.
10. Danau Paniai, Papua
Danau Paniai , awalnya dikenal sebagai Danau Wissel , adalah tiga danau air tawar besar di dataran tinggi tengah Papua , Indonesia: Paniai , Tigi , dan Tage . Danau Paniai dan Tage berada di Kabupaten Paniai , sedangkan Danau Tigi terletak di Kabupaten Deiyai . Yang terbesar dari ketiganya adalah Danau Paniai ( Danau Paniai ), sedangkan tetangga terdekatnya Danau Tage adalah yang terkecil. Meskipun ukurannya cukup besar (Danau Paniai saja lebih besar dari Danau Como ), mereka tidak dikenal di luar Pulau Papua hingga tahun 1937. Pada tanggal 31 Desember 1936, pilot angkatan laut Belanda Frits Julius Wissel , hanya beberapa minggu setelah pertama kali mendaki gunung tertinggi di Pulau Papua , dan krunya terbang di atas danau sambil melakukan survei udara untuk perusahaan minyak New Guinea Belanda. Dia mengambil foto dan memperhatikan banyak orang di kano, menetapkan bahwa wilayah pegunungan ini berpenduduk. Selama penerbangan lanjutan oleh ELJ Haak pada tanggal 15 Februari 1937, ditemukan bahwa terdapat banyak permukiman di sekitar danau, yang mengindikasikan masyarakat agraris yang berkembang pesat. Pada bulan November tahun itu, pemerintah Hindia Belanda menamai gugusan danau tersebut dengan nama Wissel. Sebuah pos Belanda kecil didirikan di sini pada tahun 1938, tetapi kontak terputus selama Perang Dunia Kedua.
11. Danau Habema, Papua
Danau Habema adalah sebuah danau yang terletak di Kaki Gunung Trikora, Kabupaten Jayawijaya, Papua. Danau ini merupakan salah satu danau tertinggi di Indonesia sehingga dapat dikatakan sebagai danau di atas awan. Terletak di ketinggian lebih dari 3.300 meter di atas permukaan laut, oleh Masyarakat Dani, penduduk Jayawijaya, danau itu dianggap sebagai tempat keramat yang jadi sumber kesuburan dan kehidupan. Pemandangan yang begitu indah, megah dan sangat mempesona akan menyambut Anda saat tiba di Danau Habema. Hamparan padang rumput di sekitar danau dan tanaman-tanaman endemik Papua seperti rumah semut atau anggrek hitam akan membuat Anda terpana menikmati alam indah Papua. Bila beruntung, berbagai jenis burung khas Papua, seperti Cendrawasih pun dapat Anda temui atau paling tidak Anda dapat menikmati kicauannya. Suhu di sekitar Danau Habema tentulah dingin. Bisa mendekati nol derajat di kala malam hari. Siang hari berkisar di angka delapan derajat. Tak heran kalau embun senantiasi menyelimuti rerumputan sepanjang hari. Banyak pendaki Pegunungan Jayawijaya dan Cartenz mampir di danau ini sebelum melanjutkan perjalanan ke puncak tujuan mereka.
12. Danau Poso, Sulawesi Tengah
Danau Poso (bahasa Inggris: Poso Lake), merupakan sebuah danau yang terletak di Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia; dan merupakan danau terdalam ketiga di Indonesia. Danau ini memiliki panjang 32 km dan lebar 16 km. Hingga tahun 1865, orang Eropa hanya mendengar kabar tentang keberadaan danau besar di tengah pedalaman Poso di Sulawesi Tengah, dan tidak ada orang Belanda atau Eropa lainnya yang membuktikan dan melihatnya secara langsung. Pada tahun yang sama, seorang pejabat pemerintah Karesidenan Manado, Johannes Cornelis Wilhelmus Diedericus Adrianus van der Wyck, berniat untuk membuktikan keberadaan danau ini, namun dia membutuhkan usaha keras untuk mendapatkan penerjemah dan pemandu di sana. Ia sepenuhnya bergantung pada kehendak tokoh masyarakat sekitar, perihal apakah mereka mengizinkan atau melarang ekspedisi yang akan dilakukannya. Pada akhirnya, van der Wyck berhasil membuktikan keberadaan Danau Poso, dan segera melakukan pemetaan seperlunya. Meskipun demikian, keterbatasan waktu dan alat menjadikan peta yang dibuatnya tidak sempurna. Langkah ini dilakukan kembali pada tahun 1867. Willem Jan Maria Michielsen, seorang pejabat pemerintah muda lainnya melakukan perjalanan yang sama, tetapi dia juga hanya bisa membuat sketsa peta yang "cacat".
13. Danau Kaco, Jambi
Danau Kaco merupakan danau yang terletak di kabupaten Kerinci, Jambi. Tepatnya di desa Lempur, kecamatan Gunung Raya. Danau ini berada di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) yang merupakan situs warisan UNESCO. Danau kaco memiliki luas sekitar 90 meter persegi dan memiliki kedalaman yang belum diketahui. Secara geografis danau ini terletak di 101.540402 BT dan 2.330258 LS pada ketinggian 1229 mdpl. Danau kaco dapat memancarkan cahaya terang di malam hari pancaran cahaya itu semakin terang pada saat malam bulan purnama atau malam tanggal 15 penanggalan Hijriah.
14. Danau Batur, Bali
Danau Batur adalah danau kawah di Kintamani, Kabupaten Bangli di Bali, terletak sekitar 30 km (19 mi) di timur laut Ubud di Bali. Danau itu berada di dalam kaldera gunung berapi aktif, Gunung Batur, terletak di sepanjang, aktivitas vulkanis Cincin Api Pasifik.Danau Batur terletak di sebelah tenggara gunung berapi Gunung Batur yang aktif, di dalam kaldera Batur lama.
Komentar
Posting Komentar