15 Hewan Yang Hampir Punah

1. Tarsius Bancanus
Mungkin orang akan mengira jika Tarsius hanya bisa ditemui di luar negeri, hal itu salah besar karena hewan ini bisa ditemui di Kepulauan Kalimantan, Kepulauan Riau, dan Kepulauan Sumatera bagian selatan tenggara. Hewan Tarsius ini termasuk ke dalam primata terkecil di dunia dengan berat tubuh sekitar 80 sampai 140 gram dengan panjang 12-15 cm. Namun Tarsius lumayan besar untuk ukuran dan otaknya.

Mata Tarsius lebih tajam bila digunakan untuk melihat di malam hari layaknya burung hantu. Jari-jarinya kecil dan panjang dengan mata bulat berwarna coklat kekuningan, dan wajahnya kecil.

2. Kura-kura Leher Ular
Kura-kura Leher Ular sebagai salah satu spesies yang masuk ke dalam kategori hewan yang dilindungi di IUCN. Kura-kura Leher Ular ini berasal dari Pulau Rote Nusa Tenggara Timur (NTT). Kura-kura Leher Ular masuk dalam kategori satwa endemik, dan masuk juga ke dalam kategori 25 spesies kura-kura paling terancam punah di dunia.

Habitat alami Kura-kura Leher Ular adalah Danau Peto. Sayang, danau ini tak ditemukan saat ini, karena eksploitasi berlebihan dan alih fungsi area pertanian. Ciri khas kura-kura ini sendiri berada pada leher panjangnya yang seperti ular. Saking panjangnya bahkan tidak dapat dimasukkan ke dalam tempurung. Hal yang mengakibatkan Kura-kura Leher Ular kian langka karena ketidakmampuannya melindungi diri dari pada predator.

3. Kucing Merah Kalimantan
Kucing Merah merupakan hewan endemis asli Pulau Kalimantan dan tersebar keberadaannya dari dataran rendah, hutan rawa, hingga perbukitan. Kucing ini termasuk ke dalam salah hewan langka dan terancam keberadaannya sejak tahun 2002 silam. Memiliki nama latin Catopuma badia kucing merah Kalimantan ini juga dikenal sebagai Kucing Borneo.

Jumlah populasi di habitat aslinya diperkirakan hanya tersisa sebanyak 2.500 ekor saja. Populasinya semakin berkurang karena rusaknya habitatnya. Bahkan di beberapa tahun terakhir kucing merah ini mengalami penurunan populasi sebanyak 20 persen.

4. Penyu Belimbing
Penyu Belimbing merupakan penyu terbesar di bumi. Penyu ini bisa tumbuh mencapai 2.200 kilogram. Selain terbesar di dunia, penyu jenis ini tidak memiliki cangkang keras seperti penyu lainnya.

Penyu Belimbing mampu berenang sejauh 10.000 mil setiap tahun untuk sampai ke tempat bertelur mereka. Kini, Penyu Belimbing menjadi terancam punah karena berbagai masalah. Misalnya polusi laut, hilangnya habitat bersarang, pemogokan perahu, dan perubahan iklim.

5. Komodo
Komodo, sebagai hewan langka pertama di Indonesia juga menjadi satu-satunya hewan purba yang masih hidup hingga saat ini. Hewan langka ini memiliki nama lain Varatus Komodoensis atau Orah juga merupakan salah satu spesies reptil terbesar di dunia.

6. Macan Tutul Jawa
Macan Tutul Jawa adalah hewan yang dinyatakan langka dan terancam punah dan termasuk dalam red list di IUCN. Macan Tutul Jawa juga dilindungi berdasarkan UU 134 Tahun 1931 tentang Perlindungan Binatang Liar. Macan Tutul Jawa sebagai spesies macan tutul yang memiliki ukuran paling kecil dengan penglihatan yang sangat tajam.

Macan jenis ini adalah hewan endemis yang hanya bisa ditemukan di Pulau Jawa sebagai habitat utamanya. Kini Macan Tutul Jawa dilindungi oleh pemerintah Indonesia dan dapat ditemukan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Pulau Kangean, dan Pulau Nusakambangan, Taman Nasional Ujung Kulon, Banten, hingga Taman Nasional Alas Purwo (Jawa Timur). Kelangkaan macan tutul sendiri diakibatkan oleh perburuan dan habitatnya yang rusak karena penebangan dan pelebaran lahan.

7. Burung Cendrawasih
Burung Cendrawasih memiliki habitat asli di dataran rendah ini merupakan burung yang menjadi maskot Pulau Papua. Terbagi menjadi 41 spesies, dan tersebar di Papua Barat sebanyak 38 spesiesnya, di Pulau Torres hingga ke Australia bagian timur. Jenis Cendrawasih yang paling dikenal di antaranya Cendrawasih Kuning Besar atau Cendrawasih Paradise Apoda.

8. Ikan Arwana Merah
Ikan arwana terbagi menjadi beberapa jenis bergantung pada warnanya, seperti Arwana silver yang berasal dari negara Brazil, Arwana hijau (Kalimantan Barat), dan Arwana Emas (Sumatera dan Malaysia). Arwana Merah sendiri berasal dari Kapuas Hulu, di Indonesia yang tersebar di daerah Kalimantan Barat seperti di Sungai Kapuas dan Danau Sentarum.

9. Harimau Sumatera
Harimau Sumatra atau dalam Bahasa Latin Panthera Tigris Sondaica merupakan spesies hewan langka yang terancam punah. Hidup di endemis asli Pulau Sumatera, saat ini diperkirakan hanya tersisa sekitar 500 ekor harimau Sumatra saja.

Berkurangnya populasi harimay Sumatra diakibatkan oleh kerusakan habitat hingga tingginya angka kematian. Tercatat ada 66 ekor harimau Sumatra terbunuh selama tahun 1998 sampai 2000.

10. Elang Flores
Elang Flores sebagai salah satu elang yang hanya ada di Indonesia. Bernama nama latin Nisaetus flores ini memiliki ukuran fisik yang besar hingga 71-82cm.

Elang yang hanya bisa ditemukan di beberapa wilayah di Nusa Tenggara Timur, mulai dari Pulau Lombok, Sumbawa, Pulau Satonda, Rinca dan Flores. Hewan ini masuk ke dalam daftar hewan yang terancam punah di Indonesia.

Habitatnya elang flores berada di kawasan hutan dengan dataran rendah atau ketinggian sekitar 1.000 mdpl yaitu kawasan Hutan Mbeliling dan Taman Nasional Kelimutu.

11. Orang Utan Kalimantan
Orang Utan baik Orang Utan Sumatera maupun Kalimantan masuk ke dalam spesies terancam punah. Berdasarkan dari laporan IUCN melalui penelitian yang telah dilakukan selama 75 tahun belakangan, hewan ini kian mengalami penurunan populasi yang sangat signifikan. Penurunan populasinya bahkan mencapai 80 persen. Tak hanya itu faktanya pada tahun 1998-1999 angka kepunahan Orang Utan Kalimantan mencapai 1000 ekor per tahun.

12. Gajah Sumatera
Gajah Sumatera memiliki nama ilmiah Elephas maximus yang kini masuk ke dalam satwa yang kian terancam punah. Hal tersebut berdasarkan laporan IUCN. Mulai punahnya Gajah Sumatera disebabkan kian menyempitnya habitat tempat tinggalnya, serta tingginya tingkat perburuan liar.

Perkiraan populasi Gajah Sumatera pada 2007 hanya tersisa 2400-2800 ekor dan terus menerus menurun hingga saat ini.

Gajah Sumatera sebagai mamalia terbesar dengan beratnya mencapai 6 ton serta dapat tumbuh hingga setinggi 3,5 meter. Periode kehamilan gajah ini adalah 22 bulan, sementara umur Gajah Sumatera adalah 70 tahun.

13. Anoa
Anoa juga memiliki nama julukan yang diberikan masyarakat sekitar, yakni sapiutan. Artinya sapi yang hidup di hutan karena masih satu family dengan banteng. Kecepatan berlarinya mencapai 10 km/jam.

Anoa memiliki sepasang tanduk yang menyerupai banteng. Hanya saja, ukuran Anoa jauh lebih kecil dibandingkan banteng pada umumnya. Sayangnya, banyak pihak yang tak bertanggung jawab memburu hewan ini untuk dikonsumsi.

14. Burung Maleo Senkawor
Maleo Senkawor masih sering dijumpai di daerah Gorontalo. Namun, jumlahnya tidak banyak, hanya sekitar 10.000 ekor saja. Menurunnya populasi maleo dikarenakan ukuran telurnya yang sangat besar, yakni lima kalinya dibanding telur ayam. Hal itulah yang membuat banyak orang tertarik untuk mengambilnya.

Untungnya, setelah dinobatkan menjadi satwa yang dilindungi, populasi burung ini mulai meningkat secara perlahan.

15. Owa Jawa
Owa Jawa mempunyai nama latin Hylobates molochI. Hewan ini adalah satwa endemik Pulau Jawa dan satu-satunya primata sejenis kera yang tidak mempunyai ekor dari keluarga owa. Selain tidak mempunyai ekor, Owa Jawa mempunyai lengan yang cukup panjang dibanding tubuhnya.

Tubuh dari hewan langka ini memiliki warna abu-abu dengan sisi kepala yang lebih gelap dan bagian wajahnya yang berwarna hitam. Kerabat terdekat dari hewan ini hidup di Sumatera terdapat dua jenis, Mentawai satu jenis, dan Kalimantan dua jenis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Tab Untuk Menggambar